Materi COOL Umum Minggu 1 | Juli 2024
Pendahuluan
Hari Minggu, 19 Mei 2024 yang lalu kita peringati sebagai Sunday Pentecost atau hari Minggu Pentakosta, dimana Roh Kudus dicurahkan dengan dahsyat, yang oleh kita sekarang dikenal dengan istilah PENTAKOSTA PERTAMA. Pada waktu itu Roh Kudus dicurahkan kepada 120 murid yang menanti janji Bapa, di kamar loteng atas Yerusalem dalam doa, pujian dan penyembahan serta kesatuan hati. Roh Kudus dicurahkan dan murid-murid yang dipenuhi Roh Kudus berbahasa roh. Petrus berkhotbah dan 3000 orang percaya kepada Tuhan Yesus dan memberi diri dibaptis.
Isi dan Sharing
Namun bagaimana kelanjutan peristiwa tersebut? Apa yang dialami oleh murid-murid Yesus?
- Murid-Murid Yesus Mengalami Penganiayaan – Kisah Para Rasul 4:1-3
Penganiayaan terjadi karena Petrus dan Yohanes sedang memberitakan Injil, bukan karena berbuat salah, berdosa atau hal lainnya. Seperti halnya Petrus dan Yohanes, orang yang dipenuhi Roh Kudus tidak tahan untuk tidak memberitakan Injil karena ada gelora, dorongan yang kuat untuk bersaksi tentang Tuhan Yesus, maka jika ada yang berkata bahwa dirinya dipenuhi Roh Kudus tapi tidak bersaksi tentang Tuhan Yesus, artinya ada yang salah dengan kita (something wrong is going on with you). Penganiayaan muncul karena Petrus dan Yohanes mengajar dan memberitakan azas pokok iman Kristen yang bertentangan dengan azas iman orang-orang Saduki, yakni bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati. Sekalipun ditengah penganiayaan, berita Injil tidak pernah sia-sia. “Tetapi di antara orang yang mendengar ajaran itu banyak yang menjadi percaya, sehingga jumlah mereka menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki.” (Kisah Para Rasul 4:4) - Roh Kudus menyertai dan memberikan hikmat kepada murid-murid Yesus – Kisah Para Rasul 4:7-8
Kisah Para Rasul 4:7-8 menjelaskan, “Lalu Petrus dan Yohanes dihadapkan kepada sidang itu dan mulai diperiksa dengan pertanyaan ini: “dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu bertindak demikian itu?” maka jawab petrus, penuh dengan Roh Kudus: “hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua,…” Dan seterusnya Petrus memberikan penjelasan dengan singkat, lugas dan penuh urapan tentang siapa Tuhan Yesus. Apa dampaknya? “ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut yesus.” (Kisah Para Rasul 4:13). Dalam jawaban yang diberikan Petrus dan Yohanes nampak keberanian, yang dalam bahasa aslinya dapat diartikan ada kebebasan dalam berbicara, keberanian berbicara, berbicara dengan otoritas, berbicara dengan keyakinan, berbicara dengan kejujuran/keterbukaan. Sidang menjadi heran karena mereka mengenal Petrus dan Yohanes sebagai orang biasa dan tidak terpelajar. Yakinlah bahwa untuk memberitakan Injil dan bersaksi tentang Yesus tidak membutuhkan gelar akademis. Petrus dan Yohanes penuh dengan Roh Kudus (Kisah Para Rasul 4:8), dari sanalah datangnya keberanian dan hikmat. - Murid-murid Yesus hidup dalam ketaatan – Kisah Para Rasul 4:18-20
Ini adalah jawaban Petrus dan Yohanes atas ancaman dan larangan keras dari mahkamah agama. Murid-murid yang dipenuhi Roh Kudus hidup dalam ketaatan kepada Tuhan. Ancaman tidak membuat mereka kompromi, mereka tidak menyayangkan nyawa mereka. Mari kita hidup dalam ketaatan kepada Tuhan Yesus!
Kesaksian
Dari ketiga hal yang telah kita sharingkan bersama, hal manakah yang pernah Anda alami? Ceritakan pengalaman dan berkat rohani apa yang Anda dapatkan.
Kesimpulan dan Mendoakan
Tugas utama sebagai murid Kristus adalah memberitakan Injil, bahwa hanya di dalam Yesus ada keselamatan. Karena itu kita tidak perlu kuatir akan adanya penganiayan, sebab ketika Petrus dan Yohanes memberitakan Injil dan mereka mengalami penganiayaan, justru ada pembelaan Tuhan yang luar biasa dan banyak jiwa yang bertobat. Tetaplah semangat dalam memberitakan Injil.
Tuhan Yesus Memberkati.