Percayalah!!! Yesus Allah yang hidup! (Khotbah Pdt Sutadi Rusli)

Shalom Saudara yang dikasihi Tuhan, kita bersyukur pagi ini kita boleh bersama-sama kembali memperingati kebangkitan Yesus 2000 tahun yang lalu. Ada dua bagian penting yang akan saya kupas dari tema hari ini, yaitu Percayalah!!! Yesus Allah yang hidup!

Dua hari lalu, kita juga sudah mendengarkan Firman Tuhan dalam peringatan kematian Tuhan Yesus Kristus. Saya mengupas dari satu tema Eli, Eli, lama sabakhtani! yang berbicara mengenai 3 hal. Pertama, kita harus mengingat penderitaan Tuhan Yesus, bukan hanya kita mengingat kemenangan dan berkat saja, tapi kita juga perlu mengingat bahwa 2000 tahun lalu Tuhan sudah mati di kayu salib dengan penderitaan yang luar biasa hanya untuk menyelamatkan dan menyembuhkan Saudara dan saya. Yang kedua, Tuhan mengingatkan kita, mari kita sebagai orang-orang percaya untuk pikul salib, bukan hanya sekedar menerima keselamatan dari Tuhan, kita juga bertanggung jawab untuk keselamatan yang sudah Tuhan berikan kepada kita, dan terpenting kita menjadi para pelaku Firman Tuhan. Waktu kita menjadi pelaku Firman Tuhan, pasti berkat pertolongan Tuhan ada dalam hidup kita. Ketiga, kita diingatkan untuk jangan berbuat dosa lagi, seperti perkataan Tuhan kepada perempuan yang berzinah, jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang, supaya kapan pun Tuhan datang menjemput kita, kita ditemukan layak di hadapan Tuhan Yesus Kristus.

#1 Percayalah!!!

Ada 2 Injil yang menyampaikan penampakan Tuhan Yesus kepada Maria Magdalena. Tapi ketika Maria Magdalena menceritakan kebangkitan Yesus kepada murid-murid-Nya, ditulis dalam Markus 16, ternyata murid-murid itu tidak percaya akan apa yang dikatakan Maria Magdalena.

Bukan hanya itu, kemudian Yesus juga berada di tengah-tengah murid-murid-Nya yang sedang menuju Emaus, Lukas dan Kleopas. Mereka sedang berjalan dengan muram karena tidak menyangka bahwa Tuhan mereka bisa mati di kayu salib. Mereka ada dalam kondisi yang demikian putus asa. Tiba-tiba Tuhan ada di tengah-tengah mereka (Lukas 24). Lalu mereka bercakap-cakap dengan Dia, namun mereka tidak mengenal Dia, sampai waktu makan, mereka baru tercelik bahwa itu adalah Tuhan Yesus Kristus. Lalu mereka kembali menceritakan kepada murid-murid lainnya, tapi sekali lagi mereka juga tidak percaya!

Akhirnya Tuhan pun datang sendiri kepada kesebelas murid-Nya, mencela akan ketidakpercayaan murid-murid-Nya, akan apa yang sudah dikatakan-Nya sendiri dan para Nabi bahwa Ia akan mati dan bangkit pada hari ketiga, tapi tetap murid-murid tidak percaya.

Saudara yang dikasihi Tuhan, sekarang saya juga mau bertanya, kepada saya dan setiap pribadi, apakah Saudara yakin dan percaya Tuhan Yesus sudah mati dan bangkit bagi kita? Amin!

Saudara harus memiliki iman percaya yang sungguh-sungguh karena kita tidak mengalami kejadian ini 2000 tahun yang lalu. Murid-murid-Nya saja bisa berkata tidak percaya, tapi berbahagialah kita yang tidak melihat namun percaya!

  1. Bagaimana manusia daging kita dapat percaya?

Ada yang menarik dalam Markus 9. Satu hari ada seorang anak dibawa orang tuanya ke hadapan Tuhan Yesus. Ternyata anak ini dirasuki roh jahat, dan setiap kali dirasuki, anak ini dibanting ke sana kemari bahkan bisa diseret ke api untuk dibinasakan. Juga ada roh bisu dalam anak ini. Mungkin pada zaman sekarang orang akan katakan bahwa anak ini sakit ayan. Karena tidak tahu lagi mesti bagaimana, anak ini dibawa kepada Tuhan Yesus Kristus.

Markus 9:21-24,

Lalu Yesus bertanya kepada ayah anak itu: "Sudah berapa lama ia mengalami ini?" Jawabnya: "Sejak masa kecilnya. Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami." Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"

Kalau kita simak, perkataan ayah ini cukup aneh. Dalam saat bersamaan dia berkata, "Aku percaya," dan "Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"

Coba renungkan apa kita ada dalam posisi ayah si anak kecil ini? Kadang kita nyanyi 'aku percaya' tapi dalam hati kita ada keraguan, 'Apa iya? Apa iya?' Kalau boleh jujur, itu seringkali ada di dalam diri Saudara dan saya!

Kita berdoa terus untuk punya gedung gereja. Amin? Amin-nya sih kencang, tapi dalam hati, "Apa iya, apa iya?" Apa yang ada di Saudara pun bisa terjadi dalam diri saya. Kita percaya akan punya gedung gereja sendiri, tapi kita kadang bertanya, "Kenapa Tuhan sudah sekian lama, malah seakan tidak ada tanda-tandanya lagi. Malah seperti tidak ada harapan?" Hari-hari ini kita terus berjalan dalam tantangan-tantangan, tapi saya percaya dalam tantangan-tantangan itu justru jawaban Tuhan makin dekat. Amin! Tuhan sedang memberikan jawaban hari-hari ini. Jawaban Tuhan seringkali tidak sesuai dengan keinginan kita, tapi kita tahu jalan Tuhan adalah jalan yang terbaik!

Satu ketika seorang istri berdoa agar suaminya bertobat selama bertahun-tahun. Pada waktu satu waktu, dia dengar bagaimana suaminya kecelakaan. Dia bertanya-tanya kepada Tuhan, kenapa malah kecelakaan? Tapi dalam kondisi tidak enak itulah, Tuhan justru panggil suaminya untuk datang kepada Tuhan. Seringkali jalan Tuhan lain dengan jalan yang kita harapkan, tapi jalan Tuhan sempurna bagi kita.

Minggu lalu, saya diberitahukan cukup lama bagaimana di daerah DBR ada seorang tokoh yang "menghalangi" kita membeli tanah di sebelah. Tapi kita dipertemukan Tuhan dengan Direksi dari tempat lain yang mengelola di sekitar sini. Dia katakan, "Memang betul Pak, orang ini cukup keras, tapi pernah waktu dulu waktu membangun gedung Masjid, kami sudah punya deal, nanti kalau ada gereja mau membangun, nanti kita boleh bicara." Saya sampai bertanya, "Apakah ada tanah lain yang kita bisa beli untuk membangun gereja di Danau Bogor Raya?" Jawabnya, "Tidak ada Pak. Tanah di wilayah ini sebagian besar masih dimiliki negara yang tidak boleh dijual. Tanah yang ada sekarang adalah posisi terbaik yang bisa diterima warga." Saudara, demikian kita tetap harus bergantung dalam Tuhan. Dalam tekanan-tekanan yang ada kita semakin melekat kepada Tuhan, pengharapan dalam Yesus tidak pernah mengecewakan.

Kita kembali ke ayat di atas, ayah dari anak itu berkata, "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!" Saudara, dalam diri setiap manusia ada dua bagian, manusia roh kita percaya, tapi manusia daging kita kadang berbicara lain, "Tuhan ini tidak mungkin!" Bukankah itu kita sering mengalami hal seperti itu? Kita kadang ada di persimpangan jalan, tapi puji Tuhan, Dia beri jalan agar kita bisa menggenapi Firman-Nya.

Markus 11:22-23,

Yesus menjawab mereka: "Percayalah kepada Allah! Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.

Kitab Markus banyak bicara mengenai percaya dan ketidakpercayaan. Dalam bahasa aslinya, kalimat "Percayalah kepada Allah!" ini sebenarnya adalah "Percayalah kepada iman-Nya Allah!"

Lalu, bagaimana saya bisa percaya dengan iman-Nya Allah? Bagaimana supaya melengkapi manusia rohani kita? Di satu sisi manusia jasmani daging kita, berkata, "Apa iya, apa iya?" Tapi puji Tuhan, kita diberikan kunci oleh Tuhan untuk melengkapi bahwa saat percaya secara manusia rohani diperlengkapi oleh manusia daging, pasti apa yang Saudara imani terjadi dalam nama Tuhan Yesus Kristus!

Penggalan kalimat dalam ayat di atas … berkata … asal tidak bimbang, dalam bahasa Inggrisnya dikatakan, apa saja yang kamu katakan itu akan kamu dapat! Waktu kita perkatakan, itu akan kita dapat. Mari Saudara genapi kebimbangan dalam manusia daging Saudara dengan mulai memperkatakan! Seringkali yang menjatuhkan kita ada di dalam pikiran kita. Iblis masukkan dalam pikiran kita segala hal yang bertentangan dengan manusia rohani kita yang percaya bahwa Yesus sanggup memberkati kita. Iblis berusaha masukkan itu semua, tapi Tuhan ajar kepada kita, mulai pagi ini, Saudara diingatkan kembali bahwa kita harus isi pikiran kita dengan apa yang suci, mulia, berkenan di hadapan Tuhan, memberikan kekuatan, tidak ada kata lain, dengan Firman Tuhan.

Singkatnya, waktu Saudara percaya secara manusia rohani, tapi ragu-ragu secara jasmani, pikiran kita yang membuat ragu-ragu, Saudara harus perkatakan janji-janji Tuhan! Amin! Itu akan membangun kuat iman Saudara. Filipi 4:8 katakan, isi pikiran kita dengan pikiran-pikiran rohani, sehingga akhirnya digenapilah apa yang sudah Saudara pikirkan dalam pikiran Saudara. Kun Fa Ya Kun, yang tidak ada menjadi ada, yang sakit menjadi sembuh, keluarga yang berantakan dipulihkan, keluarga yang tercerai berai dipulihkan Tuhan! Itulah Allah kita yang dahsyat.

Jadi, manusia rohani kita bilang percaya, tapi jasmani bilang tidak percaya, Markus 11:23 katakan perkatakan Firman Tuhan! Apa saja yang kita perkatakan, akan kita dapat. Untuk itu perkatakan yang benar, yang Alkitabiah, Firman Tuhan akan digenapi Tuhan karena secara rohani Saudara sudah percaya janji-janji Tuhan.

  1. Tuhan masih memberi kepercayaan!

Ada yang menarik dari Markus 16. Setelah Tuhan Yesus menampakkan diri kepada Maria Magdalena, Maria Magdalena kemudian menceritakannya kepada murid-murid, namun mereka tidak percaya. Yang dua di Emaus bercerita kepada para murid, juga tidak dipercaya. Hingga akhirnya Tuhan sendiri hadir dan mencela mereka.

Saya belajar sesuatu waktu saya baca ini, saya betul-betul menangis. Tuhan, Engkau betul-betul luar biasa!

Markus 16:11-14,

'Tetapi ketika mereka mendengar, bahwa Yesus hidup dan telah dilihat olehnya, mereka tidak percaya. Sesudah itu Ia menampakkan diri dalam rupa yang lain kepada dua orang dari mereka, ketika keduanya dalam perjalanan ke luar kota. Lalu kembalilah mereka dan memberitahukannya kepada teman-teman yang lain, tetapi kepada merekapun teman-teman itu tidak percaya. Akhirnya Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya.

Saudara, ayat-ayat di atas berbicara murid-murid-Nya tidak percaya kalau Tuhan sudah bangkit! Tapi kita harus melanjutkan membaca ayat-ayat selanjutnya.

Markus 16:15-20,

Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.

Mungkin Saudara belum menangkap, tapi ada sesuatu yang luar biasa dalam ayat-ayat yang sederhana ini. Jadi ayat 11-14 mengungkapkan dengan sungguh bagaimana murid-murid tidak percaya. Tapi dalam ayat 15-20, apa yang Saudara tangkap? Waktu saya renungkan, betul-betul menyentuh hati saya dan membukakan sesuatu dalam hati saya sehingga saya tidak bisa sombong. Ayat 11-14 berbicara orang yang tidak percaya Tuhan, tidak percaya kebangkitan Tuhan. Tapi justru ayat 15-20, Tuhan memberikan kepercayaan kepada yang tidak percaya kepada Dia!

Kita ragu-ragu sama Tuhan, tidak percaya sama Tuhan, kalau Saudara percaya pada Tuhan, pasti akan melakukan seluruh Firman Tuhan. Semua Firman Tuhan pasti akan saya lakukan. Kenapa kita tidak melakukan Firman Tuhan? Karena tidak percaya! Kenapa tidak kembalikan persepuluhan? Karena tidak percaya!

Kalau merenungkan ayat-ayat ini, kita ini sebetulnya tidak fair. Tidak tahu terima kasih, kita ini melawan Tuhan, tidak mau mengerti, bandel, semaunya sendiri. Dikasih Firman Tuhan, masa bodoh saja. Tapi yang luar biasa, kita yang model begini justru dikasih kepercayaan sama Tuhan! Amin!

Padahal mereka, para murid, tidak percaya! Padahal mereka sudah dengar selama 3½ tahun, "Aku akan mati dan bangkit dalam 3 hari." Tapi justru dalam ketidakpercayaan mereka itu, mereka dikasih kepercayaan untuk pergi memberitakan Injil dan dipakai Tuhan luar biasa!

Kita ini tidak berarti di hadapanTuhan, tapi Tuhan kasih kepercayaan. Siapa kita ini? Siapa saya? Saya tidak bisa dipercaya Tuhan, saya tidak percaya Tuhan sepenuhnya, tapi Tuhan kasih kepercayaan yang luar biasa bagi setiap pribadi. Waktu kita tumpang tangan, yang sakit sembuh. Itu luar biasa.

Ayo lihat prinsip ini, bagaimana Tuhan mempercayai setiap pribadi Saudara. Setiap kita dipercayakan Tuhan, biarpun masih ke kanan ke kiri, masih amburadul, seperti saya, masih banyak kekurangan. Tapi luar biasa, walaupun demikian, Tuhan masih kasih kepercayaan.

Mari kita makin sungguh-sungguh pada Tuhan, makin percaya pada Tuhan, dan Tuhan akan lebih lagi memberkati kita.

#2 Yesus Allah yang hidup!

Matius 16:13-19, Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi." Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."

Saudara percaya bahwa Yesus adalah Allah yang hidup? Amin! Kalau Yesus hidup dan Saudara percaya sungguh, ada tiga perkara tersirat dalam ayat 18-19 ini.

  1. Kita ditempatkan di satu kerajaan yang tak tergoncangkan

Kalau kita percaya Dia Allah yang hidup, maka kita akan ditempatkan di satu kerajaan yang tidak dapat digoncangkan. Dunia hari-hari ini akan digoncangkan lebih lagi, tapi kita bersyukur kita punya Yesus Kristus, Allah yang hidup, sehingga kita ada dalam kerajaan yang tidak tergoncangkan!

  1. Kita akan hidup kekal selama-lamanya

Alam maut tidak dapat menguasai kita karena Dia Allah yang hidup. Firman Tuhan katakan, sia-sialah iman kita kalau Dia tidak bangkit.

  1. Kunci Kerajaan Sorga

Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."

Artinya, berkat rohani dan berkat jasmani ada di dalam tangan Saudara! Mari perhatikan baik, kalau kita percaya Yesus adalah Allah yang hidup, maka kita akan diberkati secara jasmani dan rohani.

Saudara bersyukur kita punya Allah yang hidup? Amin! Percayalah bukan hanya secara rohani, tapi kita juga kuatkan dengan perkara yang jasmani, mulai perkatakan dengan mulut kita. Isi pikiran kita dengan janji-janji Tuhan, maka janji-Nya akan digenapi dalam hidup kita. Dan waktu kita percaya, maka kita sungguh bersyukur kita ada dalam kerajaan yang tak tergoncangkan, dan kunci berkat jasmani, rohani ada di dalam hidup kita.

Penutup

Seperti Petrus disuruh berjalan di atas air, waktu dia menatap Yesus, dia bisa berjalan di atas air. Tapi kala manusia dagingnya melihat ke kanan dan ke kiri, lalu dia membuka perasaannya karena ada angin di kanan kiri, dia mulai goyah dan jatuh.

Saudara, seringkali kita memiliki percaya yang teguh kepada Yesus, mata rohani kita memandang kepada Yesus, tapi kita membuka pikiran kita, mata kita, telinga kita, untuk apa yang ada di sekitar kita. Yang seringkali justru menjadikan iman kita menjadi lemah, dan akhirnya kita tidak mendapatkan lagi, fokus kita hilang dari Yesus. Kita bersyukur agar setiap yang kita doakan, yang kita percaya, sungguh-sungguh terjadi.

Kita belajar bersama-sama, bukan hanya percaya dalam roh, tapi kita juga kuatkan pikiran kita, isi jiwa kita, pikiran kita, dengan kebenaran-kebenaran Firman Tuhan. Kita mulai memperkatakan janji-janji Tuhan.

Amin.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *