Tuhanlah Perisai, Pelindung dan Pembebasku

Mazmur 3

Mazmur Daud, ketika ia lari dari Absalom, anaknya. TUHAN, betapa banyaknya lawanku! Banyak orang yang bangkit menyerang aku; banyak orang yang berkata tentang aku: "Baginya tidak ada pertolongan dari pada Allah." Tetapi Engkau, TUHAN, adalah perisai yang melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku dan yang mengangkat kepalaku. Dengan nyaring aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus. Aku membaringkan diri, lalu tidur; aku bangun, sebab TUHAN menopang aku! Aku tidak takut kepada puluhan ribu orang yang siap mengepung aku. Bangkitlah, TUHAN, tolonglah aku, ya Allahku! Ya, Engkau telah memukul rahang semua musuhku, dan mematahkan gigi orang-orang fasik. Dari TUHAN datang pertolongan. Berkat-Mu atas umat-Mu!

Akan terasa sulit ketika kita terlibat konflik yang serius. Akan terasa sangat hancur ketika konflik tersebut terjadi dengan anak kita sendiri. Inilah yang diceritakan Daud dalam Mazmur 3. Absalom, putranya berkonspirsi melawan ayahnya hingga mendapatkan banyak pengikut. Daud dan seisi rumahnya terpaksa mengungsi untuk bertahan hidup (2 Samuel 15-18).

Saat Daud melakukan pelarian, orang-orang Israel memasang taruhan mereka pada Absalom. Namun saat melarikan diri sekalipun, Daud tetap percaya dan menaruh harapannya kepada Tuhan. Dia tidak pernah meragukan bahwa Tuhan adalah perisainya, kemuliaan-Nya “Engkaulah kemuliaanku dan yang mengangkat kepalaku” (Mazmur 3: 3).

Keyakinannya didasarkan pada kenyataan bahwa Tuhan menjawab panggilannya ketika ia meminta bantuan. Bahkan ketika ia tidur, (dimana waktu yang paling rentan bagi orang yang dalam pelarian) Tuhan melindunginya. Daud berdoa agar Tuhan memberikan pukulan kepada mereka yang menyerangnya. Dia sangat bergantung kepada Tuhan untuk mendapatkan pembebasannya.

Jadi, jika saat ini kamu memiliki konflik serius dengan atasan, teman, orang tua, atau bahkan anak, demikianlah doa Daud untukmu. Katakan pada Tuhan bahwa Dialah perisai perlindunganmu.

Bersyukur lah atas perlindungan-Nya ketika masa-masa yang rentan. Berterimakasihlah kepada-Nya karena memberimu harapan saat putus asa. Serahkan kekuatan dan pergumulanmu kepada-Nya. Dia adalah Tuhan yang membebaskan umat-Nya.

Doa: Bapa, konflik ini terlalu berat untuk kutanggung. Beban itu menyakitkan dan mengecilkan hati. Saya merasa sendirian dan kalah. Tapi saya menyatakan bahwa Engkaulah perisai, pelindung, dan pembebasku. Sekarang saya menyerahkan pergumulan ini kepada-Mu. Aku memanggil-Mu dan menunggu jawaban-Mu. Dalam nama Yesus, Amin.

source: jawaban.com

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *