“Tuhan Benar Benar Mengasihi Kita” Ulangan 7:7

Renungan Harian, Senin 15 Agustus 2016
"Tuhan Benar Benar Mengasihi Kita" Ulangan 7:7
Charlotte Mortimer mendeskripsikan rumah tangganya pada kelas creative writing. Seorang guru meminta semua siswa termasuk Charlotte untuk menuliskan “Aku mencintaimu” kurang lebih 25 kata tanpa menggunakan kata tersebut. Kelas tersebut diberi waktu selama 15 menit untuk mengerjakan tugas itu. Charlotte sendiri sudah menghabiskan sekitar 10 menit berpikir, melihat ke atas langit-langit dan menggoyang-goyangkan kursinya. Kemudian di lima menit terakhir, Charlotte menulis dengan panik. Selanjutnya, ia maju ke depan dan membacakan apa yang dikerjakannya. Ini terdiri dari tiga pernyataan yang penuh kasih.
“Kenapa, saya melihat banyak tatanan rambut lebih buruk dari itu, sayang.”
“Biskuit ini dipanggang dengan susah sekali.”
“Berpelukan, aku akan membuat kaki Anda hangat.”
Ini menceritakan sesuatu tentang suaminya kepada kita. Charlotte juga memberitahu kita tentang sisi sederhana dari cinta.
Saya tidak tahu apakah ada orang lain menghabiskan waktunya bertanya-tanya mengapa Tuhan mengasihi kita, tetapi kadang kasih-Nya adalah sebuah misteri bagi saya. Saya tahu kekurangan-kekurangan saya. Saya juga tahu bahwa Allah mengasihi saya terlepas dari segala kekurangan saya itu.
Ulangan 7:7-8
Itulah yang kasih Allah telah lakukan untuk kita. Dia tidak mengasihi kita karena kita tampak indah tetapi kasih-Nya yang membuat kita menarik. Kadang kala kita sulit menerima cinta yang Tuhan anugerahkan itu karena merasa tidak layak, jadi kita berusaha menjadikan diri kita layak.
Richard Bellinger, seorang pemuda dan anak dari seorang pendeta baptis di Carolina Selatan. Pada sabtu malam, Richard berniat untuk menyemir sepatu ayahnya. Malam berikutnya sang ayah menaruh uang di kamar anaknya dengan memberi catatan tulisan berisi pujian atas sikap anaknya itu dan mengatakan juga bahwa uang dolar itu sebagai upah. Keesokkan paginya, ketika sang ayah sedang memakai sepatu, dia merasakan sesuatu yang keras dan ia menemukan uang yang telah diberikan kepada anaknya semalam. Bersama dengan uang itu juga ada sebuah catatan bertuliskan, “Aku melakukannya karena cinta!”
Apa yang telah dilakukan Allah untuk kita, Dia lalukan semuanya karena cinta kasih. Dari pada mencoba menjadikan diri kita layak, mencoba membalas kasih-Nya itu, Tuhan hanya ingin kita menerimanya dan berkata, “Terimakasih”. Ketika kita melakukannya, Kasih-nya turun dan mengubah kita. Dan benar, kasih-Nya memiliki kekuatan untuk mengubah kita.
Allah mengasihi kita. Ketika kita hendak melangkah ke Sorga sebab kita percaya kepada-Nya, dan jika ada seorang bertanya kepada kita mengapa kita berhasil ke Sorga, katakan saja dengan yakin, “karena Dia mengasihi kita.” Pada tubuh-Nya masih ada bekas luka atas penderitaan yang ditanggung-Nya supaya kita tidak mati. Dia hanya ingin kita percaya itu dan memperkenankan kasih-Nya mengubah kita.
Ketika saya tahu Allah sangat mengasihi saya, saya tidak akan pernah menyerah. (Source : www. jawaban.com)
Selamat beraktifitas, tetap semangat. Tuhan Yesus Memberkati

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *