3. Lima Tahun Ketiga (1998-2003) Doa, Pujian, dan Penyembahan Dalam Unity
Di Dalam Yohanes 17:21,22 Tuhan Yesus berdoa, "Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu"
Kalau anak-anakNya unity, sempurna unitynya akan terjadi penuaian jiwa besar-besaran!
Tahun 2002, seorang pendoa yaitu Ibu Brigitta, memperoleh satu penglihatan penglihatan dimana saya memakai jas (artinya saya sedang dalam tugas) sedang berada di sebuah stasiun kereta api. Tiba-tiba ada suara, "Change destination! Change destination!" Saya mengerti bahwa ini pasti akan ada perubahan dalam arah pelayanan saya. Dan ternyata benar! Saat itu Tuhan berkata kepada saya " Niko, selama ini kamu sombong! kamu arogan!" Saya tidak mau berdebat, dan hanya berkata, "Ampuni saya...ampuni saya...ampuni saya, Tuhan. Apa yang harus saha perbuat? Tuhan berkata "Ada dua hal yang harus kamu lakukan, yang pertama turunkan nama gerejamu. Yang kedua, kamu datang ke gereja-gereja kepada hamba-hamba Tuhan, kamu minta maaf!"
Secara daging itu tidak mudah, tetapi saya taat! Bertahun-tahun saya lakukan itu sampai akhirnya mereka tahu bahwa itu benar. Roh rekonsiliasi turun antara kita dengan gereja-gereja, dan diantara gereja-geraja mereka dan tiba-tiba roh doa turun atas Indonesia. Saat itu Tuhan berkata kepada beberapa hamba Tuhan lainnya bahwa Indonesia akan mengalami transformasi!
Ternyata unity itu bukan hanya terjadi di gereja-gereja, tetapi juga antara kita dengan umat beragama yang lain juga ada unity. Ini penting!
4. Lima Tahun Keempat (2003-2008) Pemantapan Doa, Pujian dan Penyembahan Dalam Unity
Tahun 2003, NPC (National Prayer Conference) yang pertama diadakan. rumah-rumah doa dibuka di ratusan kota. Pada waktu itu kita berdoa untuk tranformasi Indonesia. Tetapi setelah itu kita dikejutkan dengan tsunami yang melanda Aceh pada 24 Desember 2004 dimana lebih dari 20.000 orang meninggal. Lalu disusul dengan tsunami melanda Nias, gempa bumi di Yogya, bencana alam di kota-kota, akibatnya orang-orang miskin bertambah banyak tetapi yang jelas setelah kejadian ini banyak orang yang bertobat!
Tahun 2005, kita mulai membangun SICC yang selesai di tahun 2008 dan tempat itu kemudian digunakan sebagai Gedung Serba Guna sampai dengan hari ini.
Tahun 2006, kita memulai pelayanan kesembuhan yang kita kenal dengan nama Healing Movement Crusade (HMC)
5. Lima Tahun Kelima (2008-2013) Restorasi Doa, Pujian, dan Penyembahan dalam Unity Siang dan Malam
Ini berbicara tentang doa, pujian, dan penyembahan yang dilakukan secara terus - menerus siang dan malam, 24/7 atau 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu.
Tahun 2010, ditandai dengan berdirinya Menara Doa do lantai 12 SICC Tower, bersamaan dengan Konferensi Dunia mengenai kepedulian terhadap orang-orang miskin (Global Conference On Care) Indonesia. Di tahun ini juga kita mulai masuk dalam pelayanan media Tv melalaui acara "A Time For Healing" yang ditayangkan di Life Channel. Pelayanan ini sekarang sudah berkembang meliputi RCTI, Indosiar, U Channel dan TV Rusia yaitu TBN Rusia.
Tahun 2011, Konferensi Empowered 21 Asia Pertama di Indonesia.
Empoweres 21 berbicara tentang Roh Kudus, yaitu tentang apa yang Roh Kudus akan kerjakan ke depan, terutama juga apa yang ajan Roh Kudus kerjakan melalui generasi orang-orang muda.
Tahun 2012, Konferensi World Prayer Assembly ke - 2 di SICC dengan tema, "A New Wave is Coming" Habakuk 2:14 "Sebab bumi akan penuh dengan pengetahuan tentang kemuliaan TUHAN, seperti air yang menutupi dasar laut."
Ini adalah tentang pencurahan Roh Kudus yang luar biasa. Seorang hamba Tuhan yang bernama Leslie W. Keegel pada waktu itu datang dan menubuatkan bahwa WPA ini merupakan proses awal atau tanda akan terjadinya penuaian jiwa besar-besaran.
Tahun 2013, Empowered 21 Asia ke-2 di SICC dan dideklarasikan tentang dimulainya Pentakosta yang ketiga.
Pondok Daud dan Pentakosta ketiga itu Tuhan berikan melalui kita atau gereja ini. Sejak tahun 2000, ketika saya berada di Jerusalem House of Prayer for All Nations setiap kali saya diperkenalkan oleh Tom Hess kepada orang lain sebagai pembicara, mereka pasti akan mengatakan "ini adalah hamba Tuhan yang mempunyai hati seperti Daud"
Saya percaya bahwa ada hubungan yang erat antara kita dengan kehidupan Daud. Orang Yahudi percaya bahwa kelahiran Daud dan kematiannya itu pada Hari Raya Pentakosta. Oleh karena itu setiap kali saya ke Yerusalem, saya selalu harus pergi ke kamar loteng (Upper room). Upper room ini adalah tempat pertama kalinya Roh Kudus dicurahkan dan itu ada sampai dengan hari ini dan itu yang disebut persis pada Hari Raya Pentakosta. Dan yang luar biasa, dibawah tempat itu terletak makam Daud.
Setelah 25 tahun, akhirnya Tuhan menambahkan pengertian tentang arti daripada Pondok Daud dari kehidupan Daud ini, yaitu: "Prajurit Tuhan yang gagah perkasa yang mempunyai gaya hidup berdoa, memuji, dan menyembah Tuhan dan melakukan kehendak Tuhan pada zaman ini."
Ini adalah sosok Daud. Daud adalah seorang prajurit yang gagah perkasa, selain itu dia juga dikatakan sebagai pemazmur yang disenangi di Israel. Gaya hidupnya adalah berdoa, memuji, dan menyembah bersama-sama siang dan malam. Itu adalah kehidupan yang intim dengan Tuhan. Dan mengenai Daud, Tuhan berkata, "Aku telah menemukan Daud bin Isai, orang yang berkenan dihati-Ku dan yang melakukan kehendak-Ku"
Melakukan kehendak Tuhan yang mana? Alkitab katakan bahwa Daud melakukan kehendak Allah pada zamannya. Hari-hari ini Pondok Daud yang Tuhan berikan adalah mereka yang melakukan kehendak Tuhan pada zaman ini.
Ke depan ini apa yang Tuhan mau kita lakukan?
Kita sedang memasuki Pentakosta yang ke - 3. artinya kita sedang memasuki masa penuaian jiwa yang terbesar dan yang terakhir sebelum Tuhan Yesus datang datang untuk kali yang kedua. Dan Tuhan mau kita melakukan kehendak Tuhan pada zaman ini, yaitu menjadi penuai-penuai jiwa.
Untuk bisa menjadi penuai-penuai jiwa kita harus menjadi prajurit Tuhan yang gagah perkasa, artinya:
- Melakukan peperangan rohani dan harus selalu keluar sebagai pemenang.
- Memiliki gaya hidup: berdoa, memuji dan menyembah Tuhan dalam unity siang dan malam, itu berbicara tentang kehidupan yang intim dengan Tuhan.
Kalau kita lakukan kedua hal tersebut, maka kita akan dapat melakukan kehendak Bapa pada zaman ini dan kita akan menjadi penuai-penuai di akhir zaman ini. Amin!
TAMAT