Shallom dan selamat pagi, pasti semua siberkati oleh Tuhan! Amin!
Mari, saya mengajak kita semua tetap berdoa bagi Indonesia karena kita semua mengasihi Indonesia. Amin! Saya tidak bosan mengingatkan setiap kita untuk menyelipkan doa bagi Indonesia dalam doa pribadi kita. Dalam setiap keluarga lepas keluarga, bawa Indonesia dalam doa, dan ketika banyak, jutaan, orang percaya berdoa bagi Indonesia, semua yang mustahil bagi kita itu tidak ada yang mustahil bagi Tuhan!
Ada satu tokoh dalam Perjanjian Lama, Raja Daud, ini menjadi contoh dalam hidup kita, ada banyak hal-hal baru yang kita pelajari dan baru dari raja Daud. Raja Daud mengalami kemenangan demi kemenangan, tapi dia juga mengalami kekalahan. Alkitab begitu jujur dan gamblang akan apa yang boleh dan tidak boleh kita lakukan agar kita semakin berkenan di hadapan Tuhan.
Lalu Daud pergi dari sana dan melarikan diri ke gua Adulan. Ketika saudara-saudaranya dan seluruh keluarganya mendengar hal itu, pergilah mereka ke sana mendapatkan dia. Berhimpunlah juga kepadanya setiap orang yang dalam kesukaran, setiap orang yang dikejar-kejar tukang piutang, setiap orang yang sakit hati, maka ia menjadi pemimpin mereka. Bersama-sama dengan dia ada kira-kira empat ratus orang. ( 1 Samuel :1-2)
Saudara yang dikasihi Tuhan, ini adalah cerita Daud dikejar-kerjar Raja Saul yang cemburu luar biasa karena oran-orang berkata kepada Raja Saul membunuh beribu-ribu tapi Daud berlaksa-laksa.
Raja Saul mau bunuh Daud yang adalah menantunya sendiri! lalu Daud lari ke satu tempat namanya Gua Adulam. Disana ternyata dia ketemu dan berkumpul sama orang yang bisa dikatakan bukan orang baik-baik, bukan orang-orang dalam kondisi baik, tapi dia berkumpul sama orang-orang yang bermasalah, yang sakit hati, dikejar-kejar hutang. Ada 400 orang bermasalah di sana yang bersama-sama Daud di Gua Adulam.
Gua Adulam adalah gambaran dunia, hari-hari ini begitu banyak orang yang seperti di Gua Adulam, mengalami masalah-malasah, sakit hati, seribu satu macam. Kita ada di tengah-tengah orang yang punya begitu banyak masalah. Menurut Saudara, Daus sendiri punya masalah ngga? Tentu punya! Dan masalahnya tidak kecil, dia dalam kondisi ketakutan luar biasa karena mau dibunuh oleh Raja!
Tapi herannya, Daud menjadi pemimpin dari 400 orang itu. Dan dalam ayat-ayat berikutnya, diceritakan bahwa 400 orang itu kemudian menjadi panglima-panglima tentara Daud yang luar biasa, dan bahkan 3 orang di antara mereka menjadi Panglima Kerajaan Daud dan merebut daerah-daerah di sekitar Israel.
Apa yang menjadi pesan dari kisah Daud ini?
#1 Hukum Tabur Tuai
Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diriNya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu. (Galatia 6:7-8)
Jadi kenapa Daud bisa menjadi pemimpin di tengah-tengah orang yang bermasalah, padahal dia sendiri memiliki masalah yang mungkin lebih berat?
Seringkali kita tenggelam dalam masalah kita. Semua orang punya masalah rasanya lebih kecil dari masalah kita. Masalah kita jauh lebih besar rasanya, dan akhirnya tenggelam dalam masalah itu dan tidak berbuat apa-apa.
Ada satu kisah. Ada seorang dari New England sedang dalam perjalanan ke rumah, dia berjalan kaki dalam cuaca badai yang luar biasa. Tapi dia harus tetap berjalan pulang. Dalam kondisi capek, kedinginan, lemah, tidak ada tenaga lagi, dia kepingin duduk. Tapi dia tahu dalam badai salju, kalau dia istirahat, itu titik berbahaya. Dalam diam akan makin dingin, dia bisa collapse. Dia tekadkan tetap berjalan dengan segala tenaga, tersengal-sengal. Eh waktu berjalan, kakinya tersandung sesuatu dan dia hampir jatuh. Ada satu gundukan, ternyata setelah dikorek, gundukan itu adalah kaki seorang manusia, ada tubuh manusia yang tertutup salju yang banyak. Dia pegang, orang ini masih hidup, masih ada denyut nadinya. Dia pergumulan berat, apakah dia tinggalkan saja orang ini atau tolong orang ini? Dia kemudian bertekad membantu orang ini dan dengan susah payah dia angkat orang itu, panggul tertatih-tatih. Apa yang terjadi? Tubuhnya lama-lama makin panas dan dia makin berkeringat, dia bawa orang ini pelan dan dia malah maki punya tenaga, makin panas badannya. Dia paksakan diri ke satu rumah dan baik yang di gotong yang menggotong jatuh di depan sebuah rumah. Dua-duanya pun tertolong.
Yang ditolong bilang, saya mengucap syukur kalau saya sudah diselamatkan. Tapi yang menolong juga bilang, tidak perlu terimakasih, saya juga berterimakasih. Karena saya menolong Bapak, saya juga hidup!
Ada ungkapan, kita ditolong karena kita menolong orang lain. Saya katakan ini, waktu Saudara menolong orang lain sebetulnya Saudara sedang ditolong. Waktu melukai orang lain, saudara sebetulnya sedang melukai diri sendiri.
Waktu merugikan orang lain, tanpa disadari kita sedang merugikan diri sendiri. Waktu menolong orang lain, di situlah Tuhan menolong Saudara.
Firman Tuhan katakan, jangan hanya semata-mata fokus pada masalah Saudara, tapi mulailah menolong orang lain, justru Tuhan akan membukakan pintu pertolongan buat kita.
Ada hukum tabur tuai. Waktu kita menabur yang baik, kita akan menuai yang baik.
Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman (Galatia 6:10)
Luar biasa janji Tuhan, waktu kita menabur yang baik, satu waktu kita pasti menuai yang baik. Menabur yang baik, pasti menuai yang baik!
Raja Daud bisa menjadi pemimpin, karena waktu punya masalah dia menolong orang lain, dan Tuhan angkat dia sebagai pemimpin!
#2 Jangan Membalas Kejahatan Dengan Kejahatan
Kemudian berdebar-debarlah hati Daud, karena ia telah memotong punca Saul; (1 Samuel 4:6)
Saudara yang dikasihi Tuhan, ini adalah cerita bagaimana Daud, tentu belum jadi Raja, dia punya kesempatan untuk membunuh Raja Saul, tapi dia tidak mau melakukan. Daud kali punya kesempatan untuk membunuh Raja Saul.
Pertama, orang sekitar bilang, bunuh aja, bunuh! Ini kesempatan yang paling baik. Tapi dia tidak ambil. Saya sangat ingat ayat-ayat ini, Daud betul-betul menghormati orang yang di atas, orang yang diurapi Tuhan walau orang itu begitu jahat terhadap dia, dia tidak mau mengambil kesempatan untuk membunuh dan hanya memotong punca jubahnya.
Jubah bicara otoritas, Daud kasih lihat dia "hanya" memotong otoritas dan kuasa raja Saul. Saya tertarik dengan kata-kata kemudian berdebar-debarlah hati Daud. Saudara masih punya debaran hati? Kalau berbuat salah, sesuatu yang melanggar Firman Tuhan, masih punya debaran atau sudah tidak ada?
Seringkali debaran jantung itu sudah hilang. Waktu pertama kali melanggar Firman Tuhan, rasanya dag dig dug, itu artinya masih terus diingatkan dan memiliki kepekaan. Tapi kalau di lewatkan begitu saja, berkali-kali lakukan, maka debaran itu akan hilang. Tidak ada warning system lagu dari Roh Kudus. Kalau sampai itu terjadi, hati-hati! Saudara bisa kebablasan dan punya satu titik dan memposisikan yang benar. Yang kedua, Daud cuma ambil kendi dan tombak Raja Saul saja.
Dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. (1 Petrus 3:9)
Sekali lagi, Frima Tuhan nyatakan:
- dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan. Amin!
- atau caci maki dengan caci maki
- tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati
- karena untuk itulah kamu dipanggul, yaitu untuk memperoleh berkat!
Semua mau diberkati Tuhan? Amin!
Saya pernah baca satu buku dari seorang Hamba Tuhan, John Bevere, salah satunya yang menjadi best seller adalah The Bait of Satan, dan banyak orang yang diberkati melalui buku itu. Saudara perlu baca buku itu, bagus.
Dalam buku itu dituliskan ada banyak jebakan yang jitu dari iblis. Saudara, kita memang tidak membunuh, merampok, tapi banyak sekali orang-orang Kristen terjebak dalam salah satu umpan yang iblis pasang, yaitu jebakan sakit hati! Tentu yang namanya jebakan itu di letakkan tanpa kita tahu, tanpa kita sadari. Coba kita bayangkan, kalau mau menangkap tikus, tikusnya tahu apa engga itu jebakan? Tentu pasti jebakan itu dibuat rapi baik sedemikian rupa supaya dia masuk jebakan itu tanpa ddia sadari! Demikian juga jebakan iblis! Untuk itu hati!
Ada seorang Ibu, berkata, saya ini sakit hati 10 tahun kepada Gembala saya. Dan suami saya tidak mau ke gereja, keluarga kami sudah mau bercerai, suami saya sudh menuntut cerai. Dia baca buku dari John Bevere ini, The Bait of Satan, sehingga dia menyadari bahwa kondisi dirinya itu adalah jebakan! Ibu ini akhirnya pulihkan semuanya dan luar biasa, tuntutan suaminta juga hilang, dibatalka, dan keluarga ini dipulihkan Tuhan. Bukankah 1 Petrus 3:9 akan terjadi dalam hidup kita? Amin!
John Bevere juga konseling seorang Ibu. Ibu ini cerita, saya bertahun-tahun rindu dipenuhi oleh Roh Kudus agar bisa berdoa dalam bahasa roh, dan saya tidak pernah bisa dapat. Ternyata di masa lalunya, Ibu ini punya seorang suami yang meninggalkan dia untuk menikah kembali. Dia merasa sakit hati dan begitu kecewa. Satu waktu dia percaya Yesus lalu dia bertobat dan hidupnya diberkati Tuhan. Ibu ini katakan, setelah saya percaya Yesus, hidup saya diberkati Tuhan. Tapi mantan suami saya itu malah hidupnya tidak karuan. John Bevere kemudian bertanya, apa yang Ibu harapkam kalau suami Ibu datang kembali pada Ibu?
Kata Ibu itu, Saya sudah ampuni dia, berkati dia, tapi kalau dia datang, saya cuma mau dia mengakui bahwa dia itu salah dan saya itu benar. Saya hanya butuh pengakuan dari dia. John Bevere bilang, inilah akar masalah dari hidup Ibu. Ibu masih memiliki dalam hidup Ibu yaitu hendak membalas dendam!
Saudara yang dikasihi Tuhan, mari sama-sama periksa, memasuki 2017. Ada begitu banyak jebakan yang tidak kita tahu, kita sadari, dan kita rasakan mengalami hal-hal yang tidak baik. Bagian kita adalah Matius 5:44 "Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu." Saudara, jangan kita terjebak. Amin!
#3 Secret Place Bersama Tuhan
Daud adalah raja perang orang Israel dan mengalami begitu banyak kemenangan. Tapi ada satu waktu dia jatuh mengalami kekalahan, bukan di medan perang, tapi jatuh dengan Betsyeba.
Saudara, menarik, mengapa Raja Daud bisa kalah? Jatuh dalam dosa?
Pada pergantian tahun, pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, maka Daud menyuruh Yoab maju beserta orang-orangnya dan seluruh orang Israel. Mereka memusnahkan bani Amon dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem (1 Samuel 11:)
Ini kesalahan fatal Raja Daud sehingga jatuh dalam dosa. Para pemimpin rohani kita katakan kita ada dalam musim peperangan. Amin? Untuk itu Saudara harus waspada, berdoa, dan berjaga-jaga! Semua orang diajak maju berperang, jangan Saudara tertinggal!
Mazmur 91 diluputkan Tuhan,
Semua akan diluputkan Tuhan? Amin! Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpam. (Mazmur 91:7)
Orang yang duduk dalam lindungan Allah Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada Tuhan: "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananki, Allahku, yang kupercayai (Mazmur 91:1)
Dalam bahasa Inggris dikatakan He that dwelleth in the secret place of the most High shall abide under the shadow of the Almighty (Psalm 91:1 - KJV)
In the secret place atau di tempat rahasia!
Saudara harus banyak tinggal di temapat rahasia! Bukan di gudang. Bukan juga bicara menara doa, bukan bicara mengenai tempat, tapi Saudara harus punya hubungan berdua dengan Tuhan berdua. Saudara punya waktu untuk saat teduh! Amin!
Saya dorong, jangan kita jadi looser. Saudara harus ada di dalam secret place Tuhan. Saudara harus punya secret place pribadi, ada secret place dengan keluarga.
Saudara, saya punya teka-teki: dekat tapi jauh, jauh tapi dekat. Apa itu? Orang main handphone! Iya kan, satu keluarga di meja makan, duduk depan-depanan berdekatan, tapi juga sekaligus jauh! Yang satu ke Amerika, yang satu kemana. Betul tidak? Saudara, hari-hari ini kita harus punya detoks digital. Artinya apa? Jangan jadi budak digital! Setuju? Amin. Mari punya secret place dengan keluarga kita.
Dalam satu survei ditanyakan, apa yang diinginkan anak-anak? ternyata paling utama mereka sangat ingin ditemani orang tuanya. Sebanyak 50% dari orang tua dalam survei tersebut, itu ternyata hanya punya waktu dalam seminggu 5 jam untuk anak-anak mereka. Mari, kita ada dalam peperangan, kita bukan saja dekat dengan Tuhan, tapi jaga juga keluarga kita karena iblis bisa masuk untuk menghancurkan keluarga kita.
Tetap berdoa dan berjga-jaga agar kita bisa tetap jadi the winner! Amin!
TAMAT