“Kecantikan yang Sempurna” Amsal 31:30

Renungan Harian, Selasa 18 Oktober 2016
"Kecantikan yang Sempurna" Amsal 31:30

Aktris pirang seksi dan perempuan yang terkenal dengan tegap atletis: Apa kesamaan yang mereka miliki selain penghasilan juta dolar? Satu hal yang saya amati adalah ilusi kesempurnaan, yang ditunjukkan dengan penampilan luar mereka.
Pemikiran filosofi ini datang kepada saya saat sedang berada di kantor pos. Garis panjang pelanggan yang tidak bersabar dan deretan kotak pos kecil biasanya tidak mendukung suasana untuk merenung. Akan tetapi, hari ini saya menatap desain perangko, yang telah diperbesar dan dibingkai. Ilustrasi heboh itu menunjukkan tubuh yang terbentuk sempurna. Gambar tersebut seperti mengabaikan kelemahan bawaan dari orang biasa.
Ketika saya bergeser ke depan untuk mengirimkan paket, saya lagi memikirkan pilihan yang seharusnya perusahaan pos itu buat. Sejujurnya, saya tidak mengetahui apa yang menjadi dasar Komisi Pos memilih orang-orang itu? Namun, mari saya jelaskan orang yang seharusnya mereka pilih. Ia tidak berambut pirang dan glamor, tetapi ia telah menjadi si rambut merah yang cantik selama 47 tahun. Atau, ia memiliki rambut merah itu, sebelum radiasi dan kemoterapi. Ia telah menjalani operasi otak dan bone plate telah dikeluarkan dari tempurung kepalanya. Ia kini olahraga dengan sebuah tempat yang berongga besar, kulit kepalanya tenggelam dalam lingkaran lebar empat inci pada sisi kepala yang hampir botak. Sebuah bekas luka berbentuk U besar mengelilingi lekukan itu.
Deskripsi ini tidak sesuai dengan gambar yang ada pada perangko yang mereka cetak. Tetapi, saya yakin adik saya lebih cantik daripada para legenda Hollywood. Ia memenuhi syarat untuk dihormati pada perangko daripada nama besar para atlet.
Adik saya Marilyn memiliki kecantikan dalam yang tidak bisa dicincang oleh pisau bedah. Radiasi dapat merusak folikel rambut, namun itu tidak bisa menghancurkan jiwanya. Ia menampilkan hidupnya sebagai pengikut Kristus dan matanya terpaku pada mahkota. Ia memberikan kemuliaan kepada Allah dalam segala situasinya. Tenda duniawinya dapat terserang kanker otak, tapi inti dari keberadaannya tidak berubah. Dalam menghadapi penyakit terminal, ia memiliki iman yang kuat bahkan pada hari-hari sulit. I Petrus 3:3-4
Terlepas dari penderitaan fisik, ia tetap termotivasi untuk membantu orang lain. Di atas kursi rodanya, ia kerap menelepon untuk: Pemesanan buku untuk hadiah, memberikan kata-kata penghiburan; mengabarkan berita baik bahwa setiap orang dapat dipulihkan dan diampuni melalui Yesus Kristus.
Saya bahkan pernah mendengar ia mengobrol via telepon dengan seorang teman ketika berada di sampingnya. Saya melihat senyumnya ketika ia menjawab, "Baik! Dan bagaimana kabarmu?" Ia tidak pernah sedikit pun merenggangkan kebenaran karena jauh di dalam jiwanya, ia baik-baik saja. Kesembuhannya akan datang - ia tahu itu. Ia pernah mengatakan kepada saya, Yesus dapat menyembuhkan dirinya persis seperti yang Yesus lakukan kepada orang lumpuh yang ada di Alkitab. Seketika itu juga.
Ia juga pernah mengungkapkan bahwa ia akan sembuh saat ia dapat melihat wajah Allah di surga. Marilyn sudah berada di titik bahwa ia baik-baik saja. Inilah yang membuatnya mampu menanggung penderitaan dari penyakit yang dideritanya. Harapan dari surga, berjalan di dalam jalan-Nya, bahkan ketika tumor mencuri kaki Anda. Marilyn tahu ia berada di jalan yang benar. - Kathleen Grimm Welty
Anda akan semakin menarik jika Anda mempercantik tubuh batiniah juga.
(Source : www. jawaban.com)
Selamat beraktifitas, tetap semangat. Tuhan Yesus Memberkati

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *