“Jaminan yang Tidak Pernah Kadaluarsa” Mazmur 59:16

Renungan Harian, Selasa 13 September 2016
"Jaminan yang Tidak Pernah Kadaluarsa" Mazmur 59: 16

Sejak ketiga anak saya mendapatkan surat ijin mengemudi mereka, mengikuti cara mengemudi mereka adalah proses. Dan demi kebahagiaan mereka, saya tidak pernah berkomentar tentang keahlian mengemudi mereka. Saya tidak mau melontarkan kritikan apapun. Mungkin karena itulah mereka selalu bersedia memberikan tumpangan untuk saya.
Sejak kehilangan penglihatan, saya selalu dituntut masuk ke mobil oleh anak saya Jeff. Saya akan memegang lengannya. Dia lalu membuka pintu mobil dan berkata, “Biar aku bantu ibu.” Saat dia mulai menutup pintu, dia kembali menyuruh saya, “Tarik kakimu bu. Ada kabel menggantung di depan.”
“Astaga!” kataku. Lalu saya duduk di kursi dengan satu lengan, saya meraih atap mobil yang tepat di atas kepala saya. “Maaf ibu, aku perlu mengelem kabel itu kembali,” ucap Jeff.
Lagu pop yang terdengar keras mengejutkanku. “Apa itu?” tanyaku. “Hanya kawat radio yang longgar, harus membantingnya kuat supaya kembali bekerja.”
Mobil Jeff memang tampak sudah tua dan butuh dipensiunkan. Tetapi penampilan Jeff? Menawan, sangat bertolak belakang! Cukuran yang rapi, potongan rambut yang bersih dan memakai pakaian bermerek. Kondisi mobil Jeff dan penampilannya secara pribadi mencerminkan hidup saya. Saya menemukan hal yang tak lagi berfungsi di sepanjang kehidupan saya. Kesulitan telah berkarat dalam jiwa saya, membengkokkan kepercayaan diri saya, dan menggeser tujuan saya. Terlalu usang, saya adalah calon sampah yang akan dibuang.
Tetapi ketika saya merasakan semuanya akan runtuh, saya mulai menjaga dan merawat hidup saya, terutama iman saya dalam Kristus. Dalam setiap pencobaan yang saya lalui, imanlah yang memampukan saya untuk bisa melaluinya.
Ketika saya kehilangan penglihatan saya, saya takut hidup dalam kegelapan. Tetapi Allah berjanji untuk menjadi pelita bagi kaki saya dan terang bagi jalan saya (Mazmur 119: 105). Suami saya tiba-tiba dipecat dari pekerjaannya dan menjadi pengangguran. Kondisi keuangan kami terancam. Tetapi firman Tuhan mengingatkan saya. Yesaya 43: 2
Setiap kali kondisi menyakitkan muncul dan membuat saya begitu emosional, jiwa saya ditenangkan dengan iman dan kepercayaan saya kepada firman Tuhan. Inilah jaminan yang diberikan Tuhan kepada kita, sang ahli mekanik yang mampu memperbaiki setiap kerusakan hidup kita. Dalam firman-Nya, Tuhan menulis jaminan itu dengan tegas: Tidak Ada Kadaluarsa – Lunas Dibayar Dengan Anak Domba Allah, Yesus. – Janet Perez Eckles
Saat badai hidup datang mengancam, berpeganglah teguh pada firman Tuhan yang memberikan kehidupan. (Source : www. jawaban.com)
Selamat beraktifitas, tetap semangat. Tuhan Yesus Memberkati

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *