Tetap Tinggal Tenang Dalam Tuhan

Pesan Tuhan kepada kita hari-hari ini ialah agar kita tetap tenang dalam Tuhan. Memang goncangan-goncangan yang sedang terjadi di dunia ini adalah penggenapan dari Firman Tuhan. Hagai 2:7-8 berkata "Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: Sedikit waktu lagi maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat; Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam."

Saudara tentu masih ingat dengan peristiwa krisis ekonomi yang terjadi di Indpnesia pada tahun 1997-1998, di mana pada saat itu ada begitu banyak bank dan perusahaan yang kolaps, terjadi kepanikan dan kebingungan, bahkan terjadi kerusuhan-kerusuhan. Nilai mata uang USD yang tadinya berada di nilai sekitar Rp. 2000,- tiba-tiba melonjak drastis sampai sekitar 18 ribu rupiah. Suatu kepanikan dan krisis yang dahsyat terjadi bagi Indonesia pada waktu itu, dan sampai hari inipun hal tersebut belum pulih dengan baik.

Krisis ekonomi pada waktu itu juga melanda banyak negara. Dan hari-hari ini kita sudah mengetahui juga bahkan negara adidaya seperti Amerika Serikat yang berpenghasilan sekitar USD 13,6 triliun, di mana mata uang mereka digunakan diseluruh dunia untuk berbagai transaksi, sekarang sedang mengalami krisis ekonomi. Seorang hamba Tuhan dari Amerika sudah bernubuat pada bulan Juli yang lalu bahwa pada tanggal 18 September Amerika akan mengalami kegoncangan besar dalam perekonomian, dan hal itupun terjadi sekarang. Mungkin saudara tidak pernah berpikir bahwa suatu negara yang besar dan kuat seperti Amerika Serikat dapat Tuhan goncangkan. Ini semua harus terjadi untuk menggenapi Firman Tuhan, dan Firman Tuhanpun berkata bahwa kekayaan bangsa-bangsa, kekayaan orang-orang fasik akan mengalir kepada Gereja Tuhan, agar umat Tuhan memuliakan Dia.

Banyak orang telah memprediksikan bahwa kegoncangan ini tidak hanya terjadi sebentar, tetapi akan terus berlangsung dan berdampak ke banyak negara di dunia. Kita tidak pernah mengerti bagaimana dengan Indoensia, bagaimana dengan keadaan bangsa kita ke depan. Tetapi bagi kita sebagai umat Tuhan, mari kita terus melakukan firmanNya, supaya ditengah-tengah kegoncangan yang terjadi umat Tuhan tetap kuat dan tapil sebagai umat pemenang.

Merespons dengan benar

Ada tiga pesan Tuhan yang akan saya bagikan kepada saudara, agar kita semua dapat menyikapi dengan benar segala goncangan yang sedang terjadi. Ketika krisis tahun 1997-1998 terjadi banyak orang yang merespon dengan pergi meninggalkan Indonesia dan menuju negara-negara barat, karena mereka berpikir akan lebih aman jika berada disana. Tetapi sekarang kita melihat bahwa negara-negara barat yang kuat sekalipun mengalami kegoncangan, sehingga kita harus mengikuti tuntunan Tuhan, apa yang harus kita lakukan agar kita mengalami janji-Nya, sehingga di manapun kita berada, asalkan kita disertai Tuhan Yesus, pasti kita mendapatkan perlindungan, keluputan, bahkan juga pertolongan dan berkat Tuhan.

Tiga pesan Tuhan adalah:

  1. Bertobat, dan tinggal tenang serta percaya
  2. Tuhan adalah kota benteng kita
  3. Jangan serakah

Bertobat, dan tinggal tenang serta percaya

Pesan Tuhan terambil dari Yesaya 30:15-16 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan, kamu berkata: "Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat," maka kamu akan lari dan lenyap. Katamu pula: "Kami mau mengendarai kuda tangkas," maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi.

Di tengah-tengah goncangan yang terjadi, Tuhan berpesan kepada umatNya untuk bertobat, tinggal diam, tenang, dan percaya. Mari renungkan, apakah saudara sudah jauh dari Tuhan? Apakah ada hal-hal yang saudara lakukan yang melanggar Firman Tuhan? Apakah langkah-langkah saudara dalam bekerja atau berbisnis melakukan hal-hal yang yang diluar kebenaran firman Tuhan? Saudara, Tuhan mengajak kita semua untuk bertobat dan kembali lagi ke jalan-Nya. Dan Tuhan ingatkan kita juga untuk tinggal tenang. Pada waktu kita melihat krisis terjadi, bahkan mengalami krisis, Tuhan minta kita tinggal diam duduk dibawah kaki Tuhan, yang berbicara mengenai banyak berdoa, memuji dan menyembah Tuhan serta merenungkan FirmanNya. Saat kita melakukannya, maka akan ada ketenangan dihati kita, lalu Tuhan akan memberikan kita hikmatNya mengenai langkah apa yang harus kita ambil, apa yang harus kita lakukan. Damai sejahtera Tuhan yang tidak bisa dunia berikan akan memenuhi hati dan pikiran kita, sehingga hati kita tetap teguh dan percaya padaNya. Jangan pernah saudara berpikir bahwa saudara mau "naik kuda dan berlari lebih cepat lagi," yang berbicara mengenai bagaimana saudara menghadapi krisis dengan menggunakan kekuatan saudara sendiri.

Tuhan adalah kota benteng kita

Mazmur 46:2-8: Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut;sekalipun ribut dan berbuih airnya, sekalipun gunung-gunung goyang oleh geloranya. Sela, Kota Allah, kediaman Yang Mahatinggi, disukakan oleh aliran-aliran sebuah sungai.Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah akan menolongnya menjelang pagi.Bangsa-bangsa ribut, kerajaan-kerajaan goncang, Ia memperdengarkan suara-Nya, dan bumi pun hancur.TUHAN semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub.

Kita melihat hari-hari ini bagaimana kerajaan-kerajaan digoncang, dan kita akan melihat ke depan akan terjadi goncangan-goncangan yang makin besar, hal-hal yang tidak pernah kita pikirkan atau bayangkan sebelumnya mungkin saja dapat terjadi. Namun ada suatu tempat yang tidak dapat digoncangkan, yaitu waktu kita tinggal didalam Kerajaan Allah.

Mari saya berikan sebuah perumpamaan: Sejak dibukanya impor kendaraan-kendaraan mewah dari luar negeri, maka kalau kita melihat khususnya dijalan-jalan kota Jakarta, kita akan melihat ada banyak mobil-mobil mewah yang berharga miliaran rupiah dengan merek-merek yang jarang kita lihat. Mobil-mobil tersebut diimpor dalam keadaan Completely Built Up (CBU), artinya kendaraan tersebut diproduksi secara utuh langsung dari pabrik pembuatnya di luar negeri, dengan seratus persen komponen yang ada termasuk semua aksesorisnya juga berasal dari pabrik pembuatnya. Sehingga harga mobil-mobil tersebutpun dapat berubah dengan cepat, tergantung perubahan kurs mata uang yang terjadi. Jadi jika seseorang memesan sebuah mobil yang seperti demikian dengan harga tertentu, maka jika mobil tersebut tiba dan kurs mata uang berubah, maka harga mobil tersebutpun ikut mengalami perubahan. Hal ini berbeda dengan mobil-mobil yang lebih banyak menggunakan komponen produksi dalam negeri. Kendaraan yang komponennya sebagian besar produksi dalam negeri akan lebih stabil harganya, tidak terpengaruh secara langsung dengan perubahan-perubahan kurs mata uang.

Hal yang sama juga terjadi dengan diri kita: jika saudara mau tinggal dalam kerajaan Allah yang tidak tergoncangkan, maka saudara harus memperbanyak "komponen sorgawi" dalam hidup saudara. Apa yang dimaksud dengan "komponen Sorgawi"? tidak lain itu adalah Firman Tuhan. Jadi Saudara harus lebih banyak lagi merenungkan Firman Tuhan, menyimpannya dalam hati, serta melakukannya dalam kehidupan saudara. Sehingga goncangan boleh terjadi, tetapi saudara tidak akan tergoncangkan!

Seorang hamba Tuhan berkata kepada saya bahwa kekayaannya tela menyusut sebesar 30 persen akibat krisis ekonomi yang terjadi ini. Bahkan seorang jemaat berkata pada saya bahwa ia telah kehilangan lebih dari 20 milyar rupiah akibat krisis ekonomi ini. Namun mereka berkata kepada saya bahwa mereka tetap berpegang kepada Tuhan dan tidak tergoncang dengan segala keadaan yang terjadi. Inilah contoh orang-orang Kristen yang memiliki lebih banyak komponen sorgawi dibanding komponen duniawi. Namun jika hidup saudara lebih dipenuhi komponen-komponen duniawi, maka ketika dunia digoncang, saudara juga akan ikut tergoncang. Saudara masih ingat apa yang saya sampaikan mengenai pandangan Tuhan mengenai mamon. Yang pertama mamon adalah tidak jujur. Lalu mamon juga tidak dapat menolong masa depan kita. Lalu mamon juga adalah hamba yang baik, tetapi majikan yang jahat, artinya kalau kita tidak menjadi hamba uang, maka uang akan menjadi hamba kita, sehingga ia akan menjadi alat untuk melakukan kehendak Allah melalui hidup kita. Jadi mari kita lebih banyak lagi menyimpan Firman Tuhan dalam hati kita serta melakukannya, sehingga hidup kita tidak tergoncangkan.

Jangan serakah

Belakangan ini saya mendengar begitu banyak komentar dari para pengamat ekonomi baik dari luar negeri maupun dari dalam negeri, yang mengomentari krisis ekonomi yang sedang terjadi di Amerika, serta dampaknya bagi dunia. Mereka memiliki berbagai pendapat yang berbeda. Namun dari berbagai pendapat yang berbeda tersebut, para pengamat ekonomi ini sepakat akan satu hal yang menjadi akar dari krisis ekonomi ini, yaitu karena orang-orang telah menjadi begitu serakah. Friman Tuhan dalam Kolose 3:5-6: Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka]. Tuhan begitu muak melihat keserakahan manusia yang tidak pernah merasa cukup, sehingga melakukan segala macam tipu muslihat dan kecurangan hanya untuk mendapatkan keuntungan dengan tidak mempedulikan orang lain.

Tuhan juga mau kita senantiasa mengandalkan Dia dan memohon pertolonganNya. Mazmur 91:15 Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya.

Waktu goncangan datang, mari kita berseru kepada Tuhan, dan Tuhan mendengar seruang umatNya yang berseru dengan iman dan dalam kerendahan hati.

Samekh Teth

Tepat tanggal 29 September 2008 maka penanggalan Ibrani memasuki tahun baru yaitu tahun 5769 atau tahun Samekh Teth, yang memiliki makna profetik yang berbicara mengenai tahun panen raya, tahun berbuah-buah. Dan tahun Samekh Teth ini juga merupakan tahun kebaikan Tuhan dilimpahkan lebih lagi justru di tengah-tengah goncangan yang sedang terjadi.

Seorang Hamba Tuhan Susan Sanfield suatu hari dalam mimpinya iblis berkata kepadanya bahwa masa depannya tergantung pada garis tangannya, tergantung pada ramalan-ramalan. Ketika ia mau melakukan itu, tiba-tiba ia terbangun dari tidur, dan ia menyadari dan berkata bahwa masa depannya tidak tergantung dengan ramalan-ramalan, prediksi-prediksi manusia, tetapi masa depannya bergantung pada Tuhan. Kita bukanlah berasal dari dunia ini, dan Tuhan akan mengadakan perbedaan antara orang-orang yang beribadah kepadaNya dengan yang tidak beribadah kepadaNya.

Doa saya ialah agar penyertaan, perlindungan, dan berkat Tuhan senantiasa melimpah dalam kehidupan saudara, Immanuel.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *