Temukan Identitasmu Dalam Kristus

1 Korintus 4: 3-4

"Bagiku sedikit sekali artinya entahkah aku dihakimi oleh kamu atau oleh suatu pengadilan manusia. Malahan diriku sendiri pun tidak kuhakimi. Sebab memang aku tidak sadar akan sesuatu, tetapi bukan karena itulah aku dibenarkan. Dia, yang menghakimi aku, ialah Tuhan."

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 68; Ibrani 2; Mikha 3-5

Paulus tidak peduli jika orang lain menghakiminya, karena dia tahu hanya Tuhan yang dapat menghakiminya. Ketika kita berhenti memedulikan citra kita di hadapan dunia, dan sebaliknya, kita memedulikan apa yang Tuhan pikirkan mengenai karakter kita, ini akan membuat kita berhenti mencari pengakuan dunia.

Tidak peduli apa yang diyakini oleh orang lain, Tuhan tahu maksud kita. Dia sendirilah hakimnya, bukan kita dan bukan orang lain.

Status, ketenaran, dan perhatian duniawi dapat menghilang kapanpun. Sebaliknya, kita mendapatkan segala persetujuan dari satu sumber, yaitu Bapa yang mengasihi kita hingga mengirimkan Putra-Nya yang tunggal untuk mati bagi kita.

Identitas kita ada di dalam Yesus Kristus dan pengorbanan yang Dia lakukan untuk kita. Kita keluar dari roller coaster emosional ketika kita tidak bisa menghubungkan identias kita dengan pencapaian atau dosa kita.

Yesus menanggung dosa kita dengan diri-Nya sendiri ketika Dia mati di kayu salib, sehingga kita menjadi kudus dan bersih di hadapan Tuhan. Sekarang, kita adalah bagian dari keluarganya:

"Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus," (Roma 8: 1).

Yesus mati bagi kita sehingga kita tidak akan dihukum ketika kita pergi ke surga. Yesus telah menerima hukuman yang seharusnya ditujukan kepada kita.

Tidak peduli apa yang kamu pikirkan tentang dirimu sendiri, kamu akan diubahkan ketika percaya Yesus untuk menanggung dosamu, seperti menjadi korban anak domba yang mati untukmu. Setelah kamu menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatmu dan mengikuti dia, Dia menjadi identitas barumu.

"Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa," (2 Korintus 2: 15).

Ketika kita tidak peduli dengan apa yang orang lain pikirkan tentang kita, atau apa yang kita pikirkan tentang diri kita sendiri, melainkan fokus pada apa yang Tuhan pikirkan, kita sampai pada kerendahan hati. Timothy Keller, penulis The Freedom of Self-Forgetfulness, menulis,

“The essence of gospel-humility is not thinking more of myself or thinking less of myself, it is thinking of myself less.” (Inti dari kerendahan hati bukanlah tentang memikirkan diri sendiri lebih banyak atau memikirkan diri sendiri lebih sedikit, melainkan mengurangi memikirkan diri sendiri).

Alih-alih mengkhawatirkan penampilan atau fokus kepada berat badan, sebaiknya kamu tidak terlalu banyak memikirkan diri sendiri. Fokus pada siapa kamu di dalam Krsitus.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *