Sebuah Hari Untuk Mengingat Arti Kehidupan 2 Korintus 5:15

Renungan Harian, Kamis 16 Juni 2016

Sebuah Hari Untuk Mengingat Arti Kehidupan

2 Korintus 5:15

Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.

Bacaan Alkitab Setahun Amsal 4; Yohanes 14; 1 Tawarikh 20-22

Memorial Day adalah hari libur Amerika Serikat untuk memberi penghormatan bagi para prajurit yang tewas dalam menjalankan tugas. Biasanya diperingati pada hari Senin minggu terakhir di bulan Mei. Bagi kebanyakan orang hal ini hanya pengingat bahwa musim panas sudah dimulai, namun bagi keluarga prajurit dan para veteran, hari itu sangat penting.

Ketika kita melihat mata mereka yang masih berduka untuk pria dan wanita yang tewas dalam pengabdiannya, kita terkadang akan merasakan rasa sepi dan sakit mereka. Kita bisa mendengar bagaimana suara mereka menahan tangis saat mereka mengucapkan pangkat saudara atau saudari mereka di hari peringatan Memorial Day. Menggunakan sarung tangan putih, memakai seragam, postur tubuh tegap dan penghormatan yang sempurna menggambarkan rasa hormat yang mengalir dari mereka. Orang-orang yang secara langsung mengalami dampak perang akan mengerti dan menghargai hari peringatan tersebut.

Apa yang harus kita sampaikan kepada mereka yang sungguh-sungguh menghormati hari tersebut? "Happy Memorial Day" sepertinya kurang tepat. "Turut berdukacita " rasanya lebih mendekati. Apa yang diinginkan para prajurit yang tewas dalam tugas negara tersebut dari rekan-rekannya yang masih hidup dan juga dari seluruh rakyat yang ia bela pada hari peringatan tersebut?

Sebuah kutipan pidato Memorial Day yang dilakukan oleh Oliver Wendell Holmes Jr., pada tahun 1884 dia berkata, "Saudara-saudara kita yang telah tewas masih hidup bagi kita, dan meminta kita memikirkan kehidupan, bukan kematian -- sebuah kehidupan yang dalam masa muda mereka diwarnai kegairahan musim semi. Saat saya dengar, sebuah nyanyian kehidupan dan sukacita terdengar kembali, dan ditengah orkestra kekuasaan yang tak terlihat dan takdir dari kebaikan dan keburukan, terompet kita berbunyi kembali menjadi sebuah catatan keberanian, harapan dan kemauan."

Pengorbanan para prajurit itu bagi rakyat dan bangsanya, memperlihatkan arti sebuah pengorbanan. Mereka mati agar orang lain bisa menikmati kehidupan. Hal itulah yang Yesus Kristus lakukan, Dia meneladankan sebuah pengorbanan, Dia mati bagi manusia yang berdosa, agar kita semua yang percaya kepadanya bisa memperoleh kehidupan yang kekal. Ini adalah tindakan kasih tanpa syarat - tidak untuk kita ratapi selamanya, tetapi untuk kita hidupi!

"Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita." ~ 1 Yahones 3:16

Dalam kemiliteran, kesediaan untuk berkorban bagi satu nyawa bukan bergantung kepada apakah nyawa seseorang itu layak atau tidak. Demikian juga yang Tuhan lakukan bagi kita:

Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. ~ Roma 5:8

Kehidupan ini kita terima sebagai sebuah kasih karunia dari Tuhan, bukan karena kita layak. Mari hargai kehidupan ini.

(Source : www. jawaban.com)

Selamat beraktifitas, tetap semangat. Tuhan Yesus Memberkati

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *