“Namamu Tertulis Sekali Seumur Hidup di Buku Kehidupan” Roma 6:9

Renungan Harian, Rabu 19 April 2017
"Namamu Tertulis Sekali Seumur Hidup di Buku Kehidupan" Roma 6:9
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 110; Lukas 22; Hakim hakim 7-8

Apakah kamu menyadari kalau sebenarnya kebangkitan Kristus juga berbicara soal kebangkitan kita juga? Apakah kamu menyadari bahwa kematian Kristus di kayu salib juga berbicara soal kematian kita? Itulah yang harus kita ketahui mengenai realitas kebangkitan.
Kita semua sudah bersatu dengan Dia melalui kematian dan kebangkitan-Nya (Roma 6: 5-7). Cukup menarik, karena banyak orang yang nggak tahu soal makna musim pra-Paskah yang diartikan bahwa Yesus sudah ‘menaklukan kematian’ dan ‘menganugerahkan kehidupan’ bagi semua orang percaya.
Manusia lama kita sudah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita tak lagi berkuasa, dan kita tak lagi menjadi hamba dosa. Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa (Roma 6: 6-8). Itu semua adalah proses rekonsiliasi.
Kata ‘rekonsiliasi’ di sini berarti penyesuaian atau proses menyatukan dua hal yang berbeda antara yang satu dengan yang lain sehingga keduanya saling mendukung dan menjadi satu. Untuk mencapai hal itulah, Yesus melakukan karya penebusan.
Momen Paskah suci ini melambangkan karya penebusan yang indah dan mulia. Ada harga yang cukup tinggi yang harus dibayar supaya kita bisa ‘hidup bersama Kristus’. Tapi ada juga perhitungan yang harus dibuat yaitu dengan membuat catatan perjanjian iman bahwa Kristus sudah membayar harga atas dosa kita ‘sekali untuk selamanya’ dan bahwa nama kita sudah tercatat di buku kehidupan untuk selamanya.
Roma 6: 9
Jadi kalau kamu bertanya: Bisakah Tuhan mengubah hidupku? Tuhan mampu membuatmu semakin dekat dengan Dia dan perubahan yang luar biasa juga akan terjadi dalam hidupmu. Karena itu, temukanlah cara untuk menemukan kedamaian bersama Tuhan.
Karena melalui karya penebusan-Nya, semua orang diselamatkan dari kebinasaan oleh dosa sekali untuk selamanya.
(Source : www. jawaban.com)
Selamat beraktifitas, tetap semangat. Tuhan Yesus Memberkati

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *