“Kamu Mungkin Merasa Sendiri Tetapi Nggak Akan Kesepian,Sebab Tuhan Besertamu Senantiasa” Ulangan 31:8

Renungan Harian, Kamis 7 September 2017
"Kamu Mungkin Merasa Sendiri Tetapi Nggak Akan Kesepian,Sebab Tuhan Besertamu Senantiasa" Ulangan 31:8
Bacaan Setahun : Mazmur 69; Ibrani 3; Mikha 6-7

Salah satu dampak berada dalam progam televisi harian adalah orang-orang merasa bahwa mereka mengenal kamu. Di “The 700 Club”, dimana kami sering bicara masalah hati, saya merasa bahwa saya hampir nggak pernah ketemu dan sangat susah bertemu dengan orang asing (belum saya kenal). Rasanya seperti perasaan akrab yang melebihi rasa canggung (aneh) yang mungkin bisa muncul saat 2 orang asing bertemu.
Kami menerima sejumlah besar surat yang masuk kedalam kantor saya, dan sebagian besar surat-surat itu berasal dari orang-orang yang hidupnya penuh dengan penderitaan, rasa sakit dan ketakutan.
Banyak Penulis surat yang berkata “Saya nggak pernah menceritakan hal ini kepada orang sebelumnya,” atau “Nggak seorang pun yang bisa saya ajak bicara.”
Masalah keduanya memang berbeda, tetapi benang merah yang sama yang membungkus keduanya adalah KESEPIAN. Pria dan wanita dengan masalah pernikahan yang rusak lah, pecandu alkohol, korban pelecehan seksual,kekerasan dalam rumah tangga, orang muda yang depresi, orang dengan masalah identitas seksuallah.Itu semua akhirnya membuat mereka terjebak dalam kesendirian.
Kalau kita baca didalam Alkitab, banyak orang yang kita temui berjuang dalam kesepian. Kadang-kadang ketika kita membaca cerita mereka, kita merasa nyaman dengan kebiasaan mereka dan nggak terlalu memperhatikan keadaan mereka yang meringankan.
Ambil saja contohnya Musa. Kami sering sekali merenungkan betapa Tuhan menjawab doa ibu Musa dan betapa beruntungnya Musa telah diambil dari sungai Nil oleh putri Firaun. Tapi saya yakin bahwa Musa merasakan tatapan dan gossip alias bisikan bahwa dia satu-satunya orang yang berbahasa Ibrani di dalam rumah tangga kerajaan Mesir. Sementara Musa dibesarkan di lingkungan yang istimewa, bangsanya yaitu Israel harus menderita di tangan seorang pria yang setiap hari bertemu dengannya, tinggal dirumah yang sama dan satu meja makan bersama. Ini yang disebut dengan krisis indentitas.
Musa adalah seorang pria yang nggak memiliki negara. Ketika dia bergerak untuk membela rakyatnya yaitu bangsa Israel, dia akhirnya membunuh seorang bangsa Mesir. Namun kenyataannya dia dicemooh oleh bangsanya tersebut, dan dia melarikan diri dari Firaun. Bahkan saat itu dia masih belum berada di jalur yang berasal dari Tuhan. Aku sangat yakin bahwa saat itu, Musa kesepian. (Keluaran 2:17)
Yusuf juga demikian. Dia di khianati oleh saudara laki-lakinya, lalu di jual keperbudakan hingga dibawa ke negara asing. Lalu disana dia didakwa dengan tidak adil, dipenjara, dan dilupakan oleh saudara-saudaranya. Pasti dia juga kesepian (Kejadian 37: 1-35).
Lalu lihat Ester, seorang gadis Yahudi muda yang cantik . Orangtuanya meninggal, Mordekai mengadopsinya dan tiba-tiba dia dibawa ke istana dan dinikahkan dengan seorang raja yang egois. Sekalipun dia melihat kebaikan di mata pria itu, namun dia nggak melihat adanya kesetiaan. Aku percaya bahwa Ester juga kesepian. (Esther 5:1-7:10)
Semua tokoh pahlawan yang tertulis di Alkitab memiliki rasa kesepian yang sama, tetapi mereka memiliki sifat yang lebih signifikan. Mereka setia dan tetap melayani Tuhan yang hebat dan yang membawa mereka sebuah penghiburan dan harapan ditengah kesepian mereka.
Percayalah, bahwa apa yang Dia lakukan kepada Musa, Yusuf dan Ester juga akan dilakukanNya dalam hidupmu. Kamu akan beroleh kemenangan seperti yang di peroleh oleh Musa, Yusuf dan Ester.
(Source : www. jawaban.com)
Selamat beraktifitas, tetap semangat. Tuhan Yesus Memberkati

Note: Apabila Saudara ingin memesan dvd khotbah GBI Danau Bogor Raya bisa menghubungi Sekretariat Kantor Gereja (0251) 8351059)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *