“Jangan Berdebat, Sampaikanlah Kebenaran Tuhan dengan Penuh Kelemahlembutan dan Rasa Hormat” 1 Petrus 3:15

Renungan Harian, Rabu 29 November 2017
"Jangan Berdebat, Sampaikanlah Kebenaran Tuhan dengan Penuh Kelemahlembutan dan Rasa Hormat" 1 Petrus 3:15
Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 1; Wahyu 7; Ester 7-8

Sebagai orang-orang percaya, kita harus siap sedia membela Injil kebenaran Kristus. Tapi bukan berarti kita harus bersikap kasar atau melakukan tindakan tidak hormat kepada orang-orang yang berkeyakinan berbeda dengan kita.
Aku pernah bertemu dengan seorang pria Asia di sebuah parkiran. Dari ucapannya, dia adalah jemaat dari sebuah gereja yang doktrinnya tidak sesuai dengan doktrin kekristenan. Gereja ini seperti sebuah sekte. Aku pun terus mendengarnya berbicara sampai selesai. Setelah itu aku mulai membantah setiap ucapannya dengan membeberkan bukti-bukti dari ayat Alkitab
Merasa puas, aku segera meninggalkannya dan berpikir kalau aku sudah menyampaikan kebenaran. Aku merasa puas karena sudah membela kebenaran injil Tuhan.
Tapi entah kenapa, sesaat kemudian ada perasaan resah di dalam jiwaku. Aku merenungkan perasaan ini dan merasa tak nyaman dengan semua ucapanku yang tak menunjukkan kelemahlembutan dan rasa hormat kepada pria itu.
Aku langsung mencari pria itu di tempat parkiran dan mendekatinya. Di sana, aku minta maaf kalau-kalau ucapanku salah dan tak seharusnya demikian karena Yesus sendiri tak pernah melakukannya.
Awalnya aku memang berpikir kalau semua ucapanku sangat menarik. Persis seperti air yang meluap dari bulu angsa. Tapi ketika aku datang menghampiri dia untuk kedua kalinya, dia tampak terguncang.
Penting memang buat kita menyampaikan kebenaran kepada orang lain. Tapi biarlah kita mneyampaikan pengetahuan teologis yang kita tahu dengan penuh kasih dan rasa hormat. Aku pun melakukan kecerobohan saat hendak membela kebenaran firman Tuhan dengan segala argumen-argumenku. Tapi mulai tersadar kalau kata-kataku dan sikapku justru membuatnya semakin tak bisa menerima kebenaran firman Tuhan.
Aku pun menyadari dua hal dari kesalahan ini. Pertama, Tuhan bisa memakai kekurangan kita untuk tujuan kebaikan. Kedua, teladan kekristenan kita jauh lebih mudah memperkenalkan Tuhan kepada orang lain daripada saat kita harus mengajarkannya. Ya, kita perlu mengabarkan kabar baik kepada semua orang, tapi tanpa nilai-nilai pribadi yang tidak mencerminkan kebenaran maka segala ucapan kita hanyalah sekadar kata-kata belaka.
Penyair terkenal Ralph Waldo Emerson pernah berkata, “Apa yang kamu lakukan jauh lebih berkuasa walaupun aku tak bisa mendengar ucapanmu.” Karena ini kita patut merenungkan kembali: Apakah saat kita berargumen tentang kebenaran kepada orang lain hanyalah bertujuan supaya kita memenangkan argumen? Atau justru kita mendiskusikannya dengan kelemahlembutan dan tanpa mengurangi rasa hormat kita kepada keyakinan orang lain?
Jadilah jawaban bagi orang lain lewat sikap, perkataan dan teladan hidup kita
Source : www. jawaban.com)
Selamat beraktifitas, tetap semangat. Tuhan Yesus Memberkati

Note: Apabila Saudara ingin memesan dvd khotbah GBI Danau
Bogor Raya bisa menghubungi Sekretariat Kantor Gereja (0251) 8351059

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *