“Izinkan Tuhan Menerangi Hatimu Dengan Cahaya-Nya.” Mazmur 139:23-24

Renungan Harian, Kamis 21 Septeme
"Izinkan Tuhan Menerangi Hatimu Dengan Cahaya-Nya." Mazmur 139:23-24
Bacaan Setahun: Mazmur 83; Lukas 4; Yeremia 14-15

Sambil berduka oleh karena kematian adikku, Jhonny. Aku juga mengubur rasa marah yang teramat dalam dihatiku kepada Tuhan. Namun seperti penambang yang mencari permata berharga, demikian Tuhan masih menyelidiki hatiku dengan cahayaNya yang terang
FirmanNya mengatakan di Amsal 20:27: “Roh manusia adalah pelita Tuhan, yang menyelidiki seluruh lubuk hatinya.
Entah kita menyadarinya atau nggak, Tuhan terus-terusan memperhatikan dan memeriksa hati kita. Bagian kita dalam hal ini adalah bersedia untuk merendahkan hati dan menemukan apa yang menghalangi kita untuk mengalami hubungan yang dinamis denganNya. Tuhan berkali-kali melibatkanku dalam pencarianNya, namun tetap juga sia-sia . Penolakanku yang memendam luka bakar dan rasa sakit hati karena pembunuhan adikku menghalangi Tuhan untuk menyembuhkanku.
Meskipun hatiku masih belum terima dengan kejadian itu, kehidupan rohaniku mulai bertumbuh saat kelahiran anakku yang pertama, tapi tetap saja ada sesuatu yang nggak benar.
Tuhan nggak pernah menyerah kepada kita. Seperti seorang penambang didalam gua dengan lampu senter, Dia terus menyinari cahayanya saat berada dalam kegelapan paling dalam ketika saya sedang berdoa,mengerjakan pelajaran Alkitab, membaca buku konseling,dan menghadiri konferensi. Lampunya terus bersinar terang dan terang sampai kedalaman hatiku hingga akhirnya aku melihat kebencian dan rasa marahku karena Dia membiarkan adikku meninggal di masa kejayaannya adalah perasaan yang salah dan sungguh keliru.
Aku mengaku: “Aku sangat menyesal Tuhan, karena marah kepadaMu selama bertahun-tahun ini, aku tidak punya orang lain yang bisa ku salahkan. Aku tahu bahwa kami nggak pernah menemukan siapa yang membunuh Jhonny. Aku juga sadar bahwa aku cenderung mengikuti tradisi keluarga yang menyelesaikan masalah dengan keras dan hanya menguburnya didalam hati. Aturan yang tidak tertulis seperti “Jangan bicara, jangan percaya dan jangan merasa” memerintah atas rumah dimana aku dibesarkan. Hal ini membuat pemikiranku jauh dari pada kehendakMu dan sangat salah. Sekalipun Mazmur Daud penuh dengan cerita tentang Daud yang mencurahkan isi hatinya kepadamu, baik atau tidak,
aku masih berpikir anak-anakmu tidak diijinkan untuk salah atau mempertanyakanmu. Tetapi Engkau telah mengakhiri semua kebodohan itu. Aku memujiMu karena kuasa penyembuhanmu didalam hatiku.”
Pada saat itu, kemarahan dan rasa saki hati hilang dan meleleh. Sekarang, ketika kita diperhadapkan dengan godaan untuk mengubur rasa sakit, amarah dan frustasi, aku memintaNya untuk menyinari hatiku dengan cahayaNya dan menunjukkan apa yang harus aku akui, dan mendoakan apa yang aku temui didalam firmanNya.
Mazmur 139:23-24
(Source : www. jawaban.com)
Selamat beraktifitas, tetap semangat. Tuhan Yesus Memberkati

Note: Apabila Saudara ingin memesan dvd khotbah GBI Danau Bogor Raya bisa menghubungi Sekretariat Kantor Gereja (0251) 8351059)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *