1 Korintus 3 : 16, "Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?"
Kita pasti sudah sering mendengar Fiman Tuhan dalam 1 Korintus 3:16 ini, bahwa kita adalah "bait Allah". Tapi sudah paham dengan benar kah kita tentang maksud dari kita sebagai "bait Allah"? Di Minggu pertama ini, kita akan membahas hal ini lebih mendalam. Gembala Pembina kita menyampaikan salah satu hal dalam visi yang Tuhan taruh dalam hatinya, bahwa pada saat kita bertobat dan percaya kepada Tuhan, maka Roh Kudus masuk ke dalam hati dan kita menjadi "bait Allah". Mari kita pahami lebih dulu apa itu bait Allah dalam Alkitab.
Bait Allah merupakan tempat yang tidak asing dalam kehidupan dan peribadahan bangsa Israel. Bait Allah selaku tempat religius memiliki makna dan nilai tersendiri sebagai "rumah Allah", tempat di mana Allah
hadir dan berkenan diam di dalam sebuah bangunan buatan manusia. Orang-orang Yahudi sangat menghormati Bait Allah, karena disanalah pusat segala upacara religius dilakukan, di sanalah mereka mempersembahkan korban mereka bagi Allah (Im. 1-7) Bait Allah juga menjadi tempat pertemuan bagi mereka (Kis. 2:46), sebagai tempat pengajaran (Kis. 5:20-21). Bait Allah juga merupakan tempat pertukaran
informasi dan pengetahuan (Luk. 21:37).
Kembali kepada apa yang ditekankan oleh Gembala kita, bahwa ketika kita bertobat dan percaya, maka Roh Kudus akan masuk dalam hati kita, disitulah hidup kita bukanlah miliki kita lagi, karena hidup kita
kini menjadi "bait Allah" atau tempat kediaman Allah. Maka dari itu Youths, kita sebagai "bait Allah" harus hidup dipimpin Roh Kudus, bukan hidup menurut daging. Karena tubuh kita adalah bait Allah, maka Roh
Allah diam di dalam hati kita. Karena tubuh kita adalah bait Allah, kita harus menjaga tubuh dan hati kita agar tidak jatuh dalam dosa. Jika kita menjaga kekudusan tubuh kita sebagai bait Allah, maka Roh Kudus
akan kerasan dan betah tinggal di dalam hidup kita.
Jika kita menjaga hidup kita sebagaimana kita adalah tempat kediaman Allah, tentunya Roh Kudus akan memerintah dalam hati kita untuk menuntun kita melakukan pekerjaan-pekerjaan Tuhan, melakukan
perkara yang benar seturut Firman Tuhan dan hidup kita akan menghasilkan "buah yang manis" yang dapat dinikmati banyak orang disekitar kita. Jangan kaget, jika ada anyak orang yang akan datang kepada
kita untuk sekedar sharing, bertukar informasi, ingin didoakan, membutuhkan teman atau hal positif lainnya, karena hidup kita menjadi daya tarik bagi sekitar kita karena buah Roh yang kita hasilkan.
Sebaliknya, jika kita tidak mau menjaga hidup kita sebagai tempat kediaman Allah, maka Roh Allah akan lati daripada kita, karena kita lebih memilih menjalankan keinginan daging kita. Sebagai contoh, sekalipun
kita adalah pengikut Kristus dan sudah berobat, tetapi kita tidak pernah membaca Alkitab, malas berdoa dan menyembah, mengotori pikiran, perkataan, peerbuatan yang melibatkan anggota tubuh kita dengan
berbagai tindakan cela, maka Roh Kudus telah kita buat tidak nyaman dan Ia akan lari dari hidup kita.
Untuk membangun bait Allah yang adalah tubuh kita ini, syarat utama adalah mengasihi Tuhan. Karena kita mengasihi Tuhan, maka kita mempersiapkan segala sesuatu untuk membangun tubuh kita
sebagai bait-Nya, yaitu membangun kerohanian kita